Rabu, 08 Mei 2013

jawaban uts

Posted by GMA Advertising 09.12, under | 2 comments


1.      Komunikasi politik berlangsung sebagai proses penyampaian pesan-pesan tertentu yang berasal dari sumber (komunikator) kepada khalayak, dengan menggunakan media (channel) tertentu untuk mencapai tujuan tertentu pula. Unsur-unsur tersebutlah yang memungkinkan terjadinya suatu kegiatan komunikasi politik pada akhirnya ditentukan oleh semua unsur tersebut secara keseluruhan. Dari situlah McNair (2003) mengemukakan komponen komunikasi politik terdiri dari tiga unsur utama, yaitu Organisasi Politik, Media, Warga negara (Citizens). Organisasi Politik disini terdiri dari Partai politik, Organisasi Publik, Kelompok penekan, dan Pemerintah. Elemen kedua adalah media yang berfungsi sebagai public sphere. Sedangkan elemen ketiga adalah warga negara. Hubungan dari ketiga elemen tersebut tidak dapat dipisahkan dalam membentuk opini publik. Komunikator politik yang dalam hal ini adalah organisasi politik menggunakan media untuk menyampaikan pesan politiknya melalui program acara atau iklan politik misalnya kepada warga negara. Para komunikator politik berusaha semaksimal mungkin untuk membina hubungan dengan institusi media agar opni publik yang terbentuk tidak merugikan para komunikator politik, karena institusi media menggunakan pesean politik sebagai komoditas yang akan dijual kepada khalayak. Warna negara pun punya andil penting dalam hal ini, karena sekarang ini warga negara juga mempunyai kekuatan yang besar dalam mempengaruhi kebijakan pemerintah melalui citizen jurnalism. Namun fenomena yang terjadi di Indonesia adalah para komunikator politik lah yang menjadi penguasa dari institusi media, sehingga masyarakat harus jeli dalam menentukan opininya. Disinalah peran citizen jurnalism yang tidak mendapat intervensi dari pihak manapun harus menyampiakan aspirasinya sehingga mampu mempengaruhi opini yang tebentuk di masyarakat.
2.      Yang dimaksud dengan propaganda politik itu adalah kegiatan yang dilakukan pemerintah, partai politik, dan kelompok kepentingan untuk mencapai tujuan politik (strategis atau taktis) dengan pesan-pesan yang khas yang lebih berjangka pendek (Arifin, 2003). Contohnya adalah liputan secara eksklusif kegiatan partai Nasdem oleh Metro TV. Sedangkan pengertian dari iklan politik adalah semua bentuk aktifitas untuk menghadirkan dan mempromosikan individu maupun partai mereka, secara nonpersonal melalui media yang dibayar oleh sponsor tertentu, berisikan muatan-muatan politik, seperti berisikan profil pribadi tokoh elit partai tersebut yang nantinya akan membangun minat pilih masyarakat akan diberikan kepada calon tersebut yang lebih dikenal masyarakat sehingga nantinya suara atau hak pilih masyarakat terebut diberikan kepada orang yang sering melihat iklan tersebut (William, 1989). Iklan politik banyak dijumpai pada saat-saat menjelang pemilu atau pilkada, misalnya saja Abu Rizal Bakrie dengan iklan-iklan nya di media-media nasional Indonesia. Kemudian pengertian dari iklan komersial menurut William (1989) yaitu setiap bentuk komunikasi yang dimaksudkan untuk memotivasi dan mempromosikan produk dan jasa kepada seseorang atau pembeli yang potensial. Contohnya banyak kita jumpai pada televisi, misalnya iklan-iklan yang mempromosikan barang-barang atau jasa seperti iklan provider, im3 misalnya. Menurut saya iklan politik yang efekktif di Indonesia adalah iklan yang tidak hanya memberikan janji-janji politik saja, tapi harus mengandung edukasi yang bisa memberikan pengetahuan politik kepada khalayak, serta iklan tersebut harus memiliki kedekatan dengan khalayak yang dituju.
3.      Hubungan antara organisasi media dan politisi adalah saling membutuhkan antara satu sama lain. Politisi bisa menyampaikan visi dan misinya kepada masyarakat dengan cepat melalui media. masyarakat pun bisa mengetahui informasi mengenai kegiatan-kegiatan politik dari politisi melalui media, misalnya konferensi pers,pidato-pidatonya, ataupun melalui debat kandidat dari para politisi. Di sisi lain media juga membutuhkan para politisi untuk menjadi konten dari program-program acaranya, misalnya acara bincang-bincang dengan para politisi, ataupun dengan iklan politik dari para politisi yang pasti memberikan keuntungan secara finansial kepada institusi media. Banyak aspek-aspek produksi media yang mempengaruhi komunikasi politik. Menurut McNair (2000:23) aspek-aspek produksi media terdiri dari investor/owner, parent corporate, media firm, news department, organizational culture, dan news workers. Semua aspek-aspek tersebut memilik dampak pada proses komunikasi politik, karena program-program apa saja dan info-info apa saja yang boleh ditayangkan dan yang tidak boleh ditayangkan sangat dipengaruhi aspek-aspek di atas.
4.      Pressure group menurut Haryanto (2009) adalah suatu organisasi yang terdiri dari sekelompok individu yang memiliki kepentingan, tujuan, dan keinginan yang sama, dan mereka melakukan kerjasama untuk mempengaruhi kebijaksanaan pemerintah demi tercapainya kepentingan, tujuan, dan keinginan tadi. Di Indonesia, Pressure group yang memiliki kekuatan besar untuk mempengaruhi sistem politik misalnya lembaga-lembaga pemberdayaan perempuan. Karena mereka terus menyuarakan aspirasi-aspirasi mereka, akhirnya muncul kebijakan yang harus mengharuskan semua parpol menyertakan caleg wanita minimal 30% dalam pemilu. Pressure group juga dapat menimbulkan distorsi atau gangguan dalam sistem demokrasi. Misalnya adalah apa sering dilakukan oleh kelompok Front Pancasila yang sering memberikan dukungan kepada salah satu pihak dalam kasus yang sedang dalam proses pengadilan, perceraian aritis, tokoh, ataupun anggota dewan misalnya. Apa yang dilakukan oleh kelompok ini bisa saja pada akhirnya akan menimbulkan intervensi terhadap lembaga pengadilan, ataupun bisa mengarahkan opini publik ke arah yang tidak sebagaimana mestinya. 


Sumber : Arifin, Anwar, 2003, Komunikasi Politik, Jakarta : PT. Balai Pustaka

POLITICAL SPIN DAN SPIN DOCTOR

Posted by GMA Advertising 09.08, under | No comments

Komunikasi Politik menurut Lord Windlesham (1973) adalah penyampaian pesan politik secara sengaja oleh pengirim ke penerima dengan tujuan membuat penerima berperilaku dengan cara yang mungkin bijak untuk  dilakukan sesuai keinginan komunikator politik.

Dalam komunikasi politik ada istilah yang sering disebut dengan political spin daan spin doctor. Konsep ini sering didengar dan banyak dilakukan oleh komunikator politik dan praktisi public relations. Political spin (dalam Subiakto,2012:30) adalah usaha maksimum yang dilakukan oleh konsultan politik atau komunikator politik, membuat pernyataan di media dengan melakukan manipulasi dan “kebohongan” dari faka yang sebenarnya oleh para politisi untuk meredam debat public. Biasanya political spin  ini dilakukan dalam konferensi pers pemerintah yang diwakili oleh juru bicara atau langsung oleh presiden.
Political spin ini banyak sekali terjadi di Indonesia, misalnya saja kasus lumpur lapindo yang sampai sekarang masih menyisakan banyak masalah. Pada awalnya pemerintah memberikan penjelasan kepada masyarakat bahwa kejadian itu adalah sebuah bencana alam. Tetapi banyak dari para ahli geologi dan sumberdaya mineral yang mengemukakan bahwa luapan lumpur lapindo terjadi karena kesalahan pada proses produksi. Klarifikasi yang dilakukan oleh pemerintah tadi adalah sebuah strategi yang dilakukan untuk meredam debat public, walaupun dilakukan dengan melakukan manipulasi terhadap fakta yang terjadi.
Spin (dalam Subiakto,2012:30) adalah teknik me-manage atau mengatur media untuk menghindarkan para jurnalis media mendapatkan fakta pemberitaan yang objektif dan melakukan asesmen terhadap informasi politik yang dimiliki oleh pemerintah atau presiden (Lilleker, 2005:194). Spin ini juga dilakukan untuk memperngaruhi opini public yang berkembang di masyarakat dengan cara menyampaikan informasi yang bias yang menyenangkan kepada masyarakat, agar opini masyarak