Komunikasi Politik menurut Lord Windlesham (1973) adalah penyampaian pesan politik secara sengaja oleh pengirim ke penerima dengan tujuan membuat penerima berperilaku dengan cara yang mungkin bijak untuk dilakukan sesuai keinginan komunikator politik.
Dalam
komunikasi politik ada istilah yang sering disebut dengan political spin daan spin doctor. Konsep ini sering didengar dan
banyak dilakukan oleh komunikator politik dan praktisi public relations. Political spin (dalam Subiakto,2012:30) adalah
usaha maksimum yang dilakukan oleh konsultan politik atau komunikator politik,
membuat pernyataan di media dengan melakukan manipulasi dan “kebohongan” dari
faka yang sebenarnya oleh para politisi untuk meredam debat public. Biasanya political spin ini dilakukan dalam konferensi pers pemerintah
yang diwakili oleh juru bicara atau langsung oleh presiden.
Political
spin ini banyak sekali terjadi di Indonesia, misalnya saja kasus lumpur
lapindo yang sampai sekarang masih menyisakan banyak masalah. Pada awalnya
pemerintah memberikan penjelasan kepada masyarakat bahwa kejadian itu adalah
sebuah bencana alam. Tetapi banyak dari para ahli geologi dan sumberdaya
mineral yang mengemukakan bahwa luapan lumpur lapindo terjadi karena kesalahan
pada proses produksi. Klarifikasi yang dilakukan oleh pemerintah tadi adalah
sebuah strategi yang dilakukan untuk meredam debat public, walaupun dilakukan
dengan melakukan manipulasi terhadap fakta yang terjadi.
Spin
(dalam Subiakto,2012:30) adalah teknik me-manage atau mengatur media untuk menghindarkan para jurnalis media
mendapatkan fakta pemberitaan yang objektif dan melakukan asesmen terhadap
informasi politik yang dimiliki oleh pemerintah atau presiden (Lilleker, 2005:194).
Spin ini juga dilakukan untuk
memperngaruhi opini public yang berkembang di masyarakat dengan cara
menyampaikan informasi yang bias yang menyenangkan kepada masyarakat, agar
opini masyarak
at tidak berkembang secara negative atau tidak mengenakkan bagi
pemerintah.
Seringkali media massa dibuat gemas
dengan konferensi pers yang menggunakan model political
spin ini, karena yang disampaikan oeh juru bicara ataupun presiden sendiri
bukanlah kejadian yang sesungguhnya, melainkan pesan yang ditutup-tutupi untuk
memberikan kenyamanan politik bagi public. Alasan digunakannya political spin ini biasanya demi
stabilitas dan keamanan politik pemerintahan.
Teknik political spin dilakukan secara cermat dan hati-hati. Teknik pin yang biasanya dilakukan antara lain (dalam
Subiakto,2012:30) : timing atau
penggunaan waktu yang efektif dan singkat. Hal in pun dilakukan pada saat
dilakukan penjelasan tentang luapan lumpur lapind yang tidak bertele-tele dalam
memberikan keterangan. Kemudian fata-fakta yang dipresentasikan sangat
selektif, pemilihan katakata yang sangat hati-hati, pemilihan sound bite atau penekanan bicara, dan mendefinisikan
kembali terminology dan kalimat yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Biasanya orang-orang yang melakukan political spin ini disebut dengan
istilah spin doctor. Spin doctor ini
dibutuhkan atau diperlukan dalam pemerintahan sebagai tameng presiden. Sehingga
presiden dianggap atau seolah tidak akan pernah salah dalam membuat pernyataan
dan mengelabuhi public seolah tidak terjadi hal yang serius. Di Indonesia yang
berperan sebagai spin doctor misalnya
adalah juru bicara kepresidenan.
Dalam komunikasi politik tentu saja peran
spin doctor memang diperlukan. Namun yang
lebih penting dari konteks komuniaktor dalam komunikasi politik sebenarnya
adalah pemimpin itu sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar